Hikmah COVID-19

KAJIAN ONLINE HIMAEKIS

HIKMAH COVID-19


Pemateri         : Muhammad Fahmi, SE., MM, AK., CA,. CRBC
Tema : Hikmah COVID-19

Hikmah COVID-19 ini lebih difokuskan kepada ekonomi karena kita dari ekonomi Islam dan lebih mikro lagi adalah kepada UMKM. Karena kita tahu 96% pengusaha di Indonesia ini adalah UMKM, tentu tahun 1996 dengan sekarang ini berbeda krisisnya atau kasusnya, kalau ditahun 1996 kasusnya lebih cenderung kepada masalah krisis keuangan, tetapi pada masa sekarang ini krisisnya bukan saja masalah keuangan, karena yang sangat berdampak sekarang ini juga masalah sosial, yang mana sekarang ini kita diberi batasan-batasan dari kegiatan-kegiatan sosial kita, ada yang namanya sosial distancing, ada yang istilah biasanya menggunakan masker, ada juga istilahnya yang menghindari kerumunan sehingga kita banyak yang bekerja atau beraktivitas di rumah dari siswa hingga mahasiswa yang mengikuti pendidikan (sekolah ataupun kuliah). Ditiadakan untuk sementara tapi kuliahnya (mahasiswa) lebih ke sistem online, walaupun proses pembelajarannya tidak semaksimal ketika kita melakukan kuliah terbuka atau tatap muka (face to face)/offline.
Di tahun 2020 ini, kita sebenarnya jika kita berfikir secara kontemplasi atau secara tenang bahwa sebenarnya Allah ﷻ mengingatkan kepada kita untuk rehat atau istirahat sejenak dari sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru. Kita berkontemplasi, apalagi sekarang kita telah dipertemukan dengan Bulan Ramadhan, saat-saat inilah kesempatan paling baik dan tepat bagi kita untuk melakukan penilaian dari diri kita (Muhasabah diri) bahwa sebenarnya kita sudah keluar dari koridor-koridor yang termaktub di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadits).
Saudara sekalian, di sini saya akan lebih fokus kepada Hikmah COVID-19 ini, khusus bagi pengembangan usaha UMKM karena kita sebagai akademisi tentu juga mempunyai kontribusi moral, terutama untuk perekonomian (UMKM).
Saudara sekalian tahu bahwasannya saya di sini sebagai Pembina UMKM Nasional, Koordinator Daerah di HBDSI semacam Konsultan pendamping UMKM. Jadi kami mendampingi UMKM untuk bisa berkembang dan maju. Akan tetapi, saat ini kami juga membuat program UMKM Krisis Center, yaitu untuk menjaga UMKM kita supaya tidak jatuh sehingga struktur perekonomian Indonesia sebagian besar adalah UMKM itu akan runtuh akan berimbas kepada krisis multi-dimensi.
Saudara sekalian, di UMKM Center ini kita memberikan advokasi kepada UMKM terutama fokusnya kita sebagai akademisi adalah pihak-pihak pendamping itu memberikan advokasi tetapi banyak juga harapan dari masyarakat ada harapan dari beberapa pihak lebih dari advokasi yaitu juga memberikan suatu kontribusi yang lebih, diantaranya memberikan atau menjembatani pemberian donasi/bantuan dan segala macam bentuk bantuan sosialisasi, In Syaa Allah sepanjang ini yang bisa kita lakukan, kita kerjakan dan kawan-kawan di sini juga tergerak hatinya untuk sama-sama membantu satu sama lain.
Di sini saya akan memberikan 3 hal yang harus dilakukan oleh UMKM atau kita sendiri dalam menghadapi wabah COVID-19, diantaranya yaitu: yang pertama, kita harus menjaga Cash kita atau Cash Low. Jadi amankan Likuiditas saat-saat seperti ini. Artinya apa? Artinya pada kondisi seperti ini perusahaan-perusahaan saja sudah mengurangi ekspansi. Mengapa mengurangi ekspansi? Karena berdampak hulu dan hilir. Istilahnya jikalau semacam per-bankan mereka menjaga likuiditas mereka supaya jikalau kelebihan atau perlu ekspansif memberikan pembiayaan atau kredit itu akan berdampak pada kredit mereka baik kepada likuiditor keuangan mereka. Karena apa likuiditas ini semakin berkurang? Karena memberikan kepada konsumen.
      Micense mengatakan krisis di Indonesia ini bisa berjangka pendek sampai bulan mei nanti, turunnya sampai puncak bulan mei, juni dan selanjutnya, tapi menengahnya itu dari akhir tahun 2020 dan jangka panjang itu bisa sampai tahun 2021. Nah, kalau kita melihat pergerakan daripada Cash COVID-19 ini, kalau di bulan mei rasanya berat karena sekarang sudah bertambah, di Pontianak sendiri saja ODP (orang dalam pengawasan) naik sampai 600 orang dari 300 dalam satu atau dua hari saja bisa naik 6-100%. Artinya kalau ini menjadi parameter di seluruh Indonesia rasanya mei ini titik mayoritinya itu rasanya berat, bahkan Presiden kita mengatakan kemungkinan titik tingginya atau puncaknya itu berada di bulan Desember. Kalau ini terjadi bayangkan saja sekarang masih di bulan april, sekitar 7-8 bulan lagi kita akan mengalami ekstraksi itu yang akan terjadi. Bayangkan UMKM, dananya itu bertahan hanya sampai 1 atau 2 minggu, setelah itu mereka menggunakan dananya itu untuk berjualan, membeli lagi bahan baku bertransaksi untuk mendapatkan hasil-hasilnya guna memenuhi kebutuhan pangan sekarang Cash-nya sudah habis. Selanjutnya tidak ada yang bisa dikonsumsi, karena usaha pun sudah tidak berjalan. Begitu juga yang menengah, yang kecil ini mungkin mereka bisa bertahan sampai kurang-lebih sebulan dan yang menengah mungkin  bisa bertahan sampai kurang-lebih 3 bulan. Jikalau ini yang terjadi, 1 saja yang perlu saya sampaikan kepada pelaku usaha UMKM ini, Jagalah Cash minimal dari yang terkecil itu, jaga Cash sampai 3 bulan ke depan dan yang menengah jaga Cash sampai 6 bulan ke depan. Artinya jikalau yang Mikro menjaga Cash sampai 3 minggu ini, berarti dia tidak melakukan terlalu lebih ekspansi, tidak membuat produk-produk yang terlalu berlebihan yang dapat menumbuhkan sifat buruk (boros) kemudian  mubadzir, seperti biasa harus menjaga tetapi bukan berarti diam di tempat saja, tanpa adanya inovasi. Jadi, perlu memotong biaya-biaya, kita perlu menghasilkan pendapatan-pendapatan dengan titik terendah untuk bisa menahan sebelum jatuh kepada Break-Event, lalu kemudian mutakhirkan rencana bisnisnya, prediksi keperluan dana, untuk beberapa minggu ke depan bagi Mikro.
         Yang kedua, mulai melakukan adaptasi terhadap sesuatu yang baru, kita harus menjaga imunitas diri kita. Dengan menjaga kesehatan, karena kesehatan itu fisik yang sangat tergantung dengan kesehatan dan fikiran ataupun perasaan kita. Semakin kita cemas maka anti-body kita akan mengalami penurunan. Kita juga harus menemukan peluang baru, problem yang membutuhkan solusi pasif. Jadi optimalkan yang ada di tangan kita marketing/payment.
       Selanjutnya, yang terakhir adalah bertahan melalui ekosistem, artinya kita bertahan secara bersamaan, jadi dapat membangun mental ataupun pemikiran bahwa kita menghadapi ini tidak sendiri-sendiri.

  • Pertanyaan 1
Nama Suhal Angkatan 2019
Assalamu'alaikum pak, 
Pertanyaan saya adalah, dibalik Covid-19, kan banyak orang yang mengeluh pendapatan menurun. Nah dari situ sebenarnya apa hikmah yang dapat kita petik. Karena banyak sebagian orang yang tak menganggapnya hikmah malah menganggapnya sebagai beban.

Jawaban :
Berkaitan dengan covid 19 Banyak orang yang mengeluh pendapatan menurut . Hikmahnya di dalam bulan ramadhan biasanya pendapatan di bulan yang biasa memperhatikan geraknya dan dibulan ramadhan biasanya mungkin lebih pengeluarannya. Biasanya di bulan ramadhan suatu keinginan menjadi kebutuhan. Hikmah yang kita dapat adalah kita harus bisa kita sesuaikan antara pengeluaran dan pendapatan. Pendapatan yang tetap sebaiknya harus menyesuaikan keinginan yang menjadi kebutuhan harus di utamakan yang mendasar. Buatlah satu inovasi untuk mengisi peluang yang ada.

  • Pertanyaan 2
Khoirun Nafiah, 2018.
Pandemi covid 19 ini memungkinkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia ambruk dan termasuk semua negara. Salah satunya indonesia yang bisa saja turun hingga 0.26%. dan juga mempengaruhi GDP dan industri global terkena dampaknya. 
Di indonesia banyak para pedagang2 dan petani  kecil yg paling terkena dampak dari pandemi ini karena penghasilan mereka menurun pesat dan banyak mengalami kerugian namun mereka yang hrus tetap bekerja untuk memenuhi keutuhan . Bagaimana pendapat bapak tentang hal ini.

Jawaban :
Tidak ada kata lain pemerintah masuk ke wilayah untuk menyanggah kondisi seperti ini. Sebelumnya kita harus tau akar masalah dari masalah ini, yaitu covid 19 ini adalah masalah utamanya jadi yang harus dilakukan adalah ikuti yang dikatakan pemerintah , masih banyak yang tidak mengikuti aturan dari pemerintah yang mengakibatkan meningkatnya pasien dalam pengawasan bahkan sampai meninggal. Pertanyaannya bagaimana ini bisa selesai? Pilihannya hanya satu adalah lockdown, meski memiliki dampak untuk perekonomian. Ini juga tidak serta merta hanya dari pemerintah, harus ada kesadaran dari diri sendiri untun dirumah saja, tapi tentu pemerintah harus jelas untuk keputusan ini untuk para petani nelayan , minimal untuk mereka bertahan dalam masa covid ini hilang. Menurut saya, ikuti aturan pemerintah, karantina diri, jangan panik.

  • Pertanyaan 3
Muhammad Amirul Fahmi 2018. 
Menurut Bapak, apakah yang seharusnya mahasiswa lakukan sebagai akademisi pada masa Pandemi ini.

Jawaban :

Pertama kita ikuti aturan pemerintah, kalau sudah menjaga secara maksimal ikuti aturan pemerintah dengan benar peran kita selanjutnya adalah beraama sama untuk berkkntribusi dalam masyarakat. Tugas kita adalah memberikan pemahaman untuk masyarakat , karena disini kita sebagai jembatan bagi masyarakat memberi pemahan dan menyebarkan tentang covid ini, bukan malah memperkeruh dan memberi hoaks. Berilah penguatan secara positif bukan malah menambah ketakutan bagi masyarakat. Kita sebagai mahasiswa harusnya memberikan suatu kegiatan yang positif tentu ini menjadikan contoh untuk masyarakat.

  • Pertanyaan 4
Moch. Khoirul Hadi, 2017.
Mengenai perekonomian di Indonesia, dengan adanya wabah COVID-19 yg sekarang, tidak menutup kemungkinan org-org (pelaku bisnis) bermain dalam harga pasar. Ditakutkan mereka melakukan adanya sistem "gharar" atau yg dikenal dengan ketidakjelasan dalam informasi ( Un Clear Information ). Bagaimana sikap kita sebagai ekonom Islam dalam mencegah hal-hal tersebut terjadi?

Jawaban :
Mengenai dengan perekonomian ini tidak menutup kemungkinan orang orang pada pelaku bisnis bermain dengan harga pasar . Ini sangat benar kalau orang orang seperti ini pemerintah juga sudah memberi tahu dengan jelas bahwa siapa yang bermain main dengan harga akan di lakukan tindakan selanjutnya sama seperti gubernur kalimantan barat juga mengatakan seperti itu , tidak akan pandang bulu. Akan tetapi, kita sebagai ekonomisi kita juga berhak memberikan kontribusi misalnya kepada masyarakat, seperti gula contohnya. Apakah penyebabnya apakah ada permainan apakah dimana barang langka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Promosi Perusahaan terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Muslim Kota Pontianak)

Makalah Pasar dan Harga dalam Ekonomi Islam