Uang dalam Ekonmi Islam vs Uang dalam Ekonomi Konvensional

                       
                      Ilustrasi dinar dan dirham


           Konsep  Uang dalam Islam dan Konvensional




              PRODI EKONOMI ISLAM

                 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

               UNIVERSITAS TANJUNGPURA

              PONTIANAK

              2019





                                                     

1.  Fungsi Uang

           Ada beberapa macam konsep tentang fungsi uang yang banyak kita jumpai, beberapa diantaranya akan kami paparkan dalam artikel ini adalah sebagai berikut:

a. Medium ofexchange ( alat tukar). Dalam sistem perekonomian barter, pertukaran terjadi secara langsung antara barang satu dengan barang lainnya atau komoditas satu dengan komoditas lainnya, dimana seseorang tidak akan menyerahkan barangnya kepada orang lain sebelum menerima barang orang lain yang bersedia dipertukarkan. Ketika uang digunakan sebagai alat tukar, maka yang terjadi adalah membeli barang dengan uang dan menjual barang dengan uang.

b. Store ofvalue (alat penyimpan nilai). Uang sebagai alat penyimpan nilai/daya beli memang sangat fleksibel untuk dijadikan penyimpan kekayaan, karena sifatnya yang liquid dan tidak ada biaya penyimpanan terhadapnya. Karena tidak ada biaya penyimpanan terhadap uang dalam ekonomi konvensional, maka syarat yang paling utama adalah bahwa uang harus bisa menyimpan daya beli atau nilai yang stabil. Karna itu mereka membolehkan untuk menyimpan uang dalam jumlah yang benyak bahkan cenderung berlebihan (menimbun). Padahal menimbun itu sesuatu yang tidak diperbolehkan. Hal ini Merujuk kepada petunjuk Imam  Al-Ghazali  yang berpendapat bahwa orang yang menimbun uang adalah seorang penjahat, karena menimbun uang berarti menarik uang secara sementara dari peredaran. Dalam teori moneter modern, penimbunan uang berarti memperlambat perputaran uang.
c. Unit ofaccount (Sebagai alat satuan hitung). Uang sebagai alat satuan hitung (unit ofaccount) tentu akan mempemudah proses tukar menukar dua barang yang secara fisik sangat berbeda, seperti mobil dan gandum, pesawat terbang dan beras dan lain sebagainya. Dua jenis barang yang berbeda secara fisik tersebut akan bisa seragam dan lebih mudah dipertukarkan bila nilai masing-masing dinyatakan dalam satuan mata uang. Imam Al-Ghazali mengatakan, bahwa uang itu seperti cermin, tidak berwarna, tetapi dapat merefleksikan warna. yang maksudnya adalah uang tidak mempunyai harga, tetapi merefleksikan harga semua barang, atau dalam istilah ekonomi klasik disebutkan bahwa uang tidak memberikan kegunaan langsung (directutilityfunction), yang artinya adalah jika uang digunakan untuk membeli barang, maka barang itu yang akan memberikan kegunaan.

d. Standard ofdeferredpayment (Sebagai ukuran standar pembayaran yang ditangguhkan ). Uang sebagai alat standar pembayaran yang ditangguhkan. Dengan kata lain uang terkait dengan transaksi pinjam meminjam atau transaksi kredit, yang artinya barang sekarang, dibayar nanti atau uang sekarang dibayar nanti.

2.  Perbedaan Konsep Uang menurut Islam dan Konvensional

1) Konsep Uang Dalam Islam

          Dalam setiap sistem perekonomian, fungsi utama uang selalu sebagai alat tukar (medium ofexchange). Fungsi utama ini lalu memiliki darivasi fungsi-fungsi lain seperti uang sebagai standardofvalue (pengukur nilai), storeofvalue (penyimpanan nilai), unit ofaccount dan standardofdeferredpayment (pengukur pembayaran tangguh). Dalam Islam, uang adalah uang yang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uang adalah sesuatu yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebih dikenal sebagai flowconcept. Ini berbeda dengan system perekonomian kapitalis, di mana uang dipandang tidak saja sebagai alat tukar yang sah (legal tender) melainkan juga dipandang sebagai komoditas. Dengan demikian, menurut sistem ini, uang dapat diperjual belikan dengan kelebihan baik onthespot maupun secara tangguh. Dalam perspektif ini uang juga dapat disewakan (leasing).

          Dalam Islam, apapun yang berfungsi sebagai uang, maka fungsinya hanyalah sebagai medium ofexchange (alat tukar).Ia bukan suatu komoditas yang bisa diperjualbelikan dengan kelebihan baik secara onthespot maupun bukan. Satu fenomena penting dari karakteristik uang adalah bahwa ia tidak diperlukan untuk dikonsumsi, ia tidak diperlukan untuk dirinya sendiri, melainkan diperlukan untuk membeli barang yang lain sehingga kebutuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi.

2)  Konsep Uang dalam Konvensional

           Ekonomi Konvensional mengatakan uamg merupakan aset yang istimewa dan mempunyai status yang sangat istimewa dari pada aset-aset ekonomi lainnya. Menurut konsep ekonomi konvensional dalam buku yamg berjudul"Money Interestand Capital" karya Colin Rogers, uang diartikan sebgai uang, dan capital secara bergantian. Capital bersifat Stock Concept dan merupakan Privategood. Uang yang mengendap merupakan milik seseorang dan menjadi milik pribadi
(Privategood).

            Ekonomi konvensional memandang bahwa uang itu sebagai aset dan capital. yang artinya jika mereka mempunyai banyak uang maka mereka akan mendapatkan keuntungan yang banyak juga. karna capital sama dengan profit. oleh karena itu bagi mereka melakukan praktek riba itu diperbolehkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Promosi Perusahaan terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Muslim Kota Pontianak)

Makalah Pasar dan Harga dalam Ekonomi Islam