Analisis Tingkat Keinginan Mahasiswa Tentang Perkuliahan Tatap Muka

-Feb, 02 2021 
Analisis Tingkat Keinginan Mahasiswa Tentang Perkuliahan tatap Muka 
Aninda Priska Ayu Chikita, Delsy Ramadayanti, Natasha 
Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis , Universitas Tanjungpura Pontianak Jl. Prof. Hadari Nawawi, Pontianak - Kalimantan Barat 78121 
Telp : (0561) 785342, Fax : (0561) 583865

Abstrak

    Covid 19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid 19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Oleh karena itu, maraknya penyebaran Covid 19 membuat banyaknya aktivitas yang terhambat, termasuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) diseluruh tingkatan, baik PAUD,TK,SD,SMP, SMA/ SMK, dan Perguruan Tinggi. Dengan adanya virus tersebut, kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, kini dilakukan secara daring. Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi tidak efektif dan kurang kondusif. 
    Kemudian karena hal itu, maka dibuatlah sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keinginan mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura untuk melakukan kegiatan perkuliahan tatap muka dikampus dan juga alasan mahasiswa/i menyetujui atau tidak menyetujui hal tersebut.

Kata kunci : Covid 19, daring, KBM (kegiatan belajar mengajar) 

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

    Covid 19 yang datang pada awal tahun 2020 membawa suatu virus yang berbahaya dan mematikan. Berbagai tantangan yang diterima pemerintah untuk menyeimbangkan tugas penting antara kesehatan, pendidikan serta bantuan sosial. Tidak luput dari kebijakan pemerintah yang menegaskan untuk melaksanakan segala bentuk aktivitas di rumah saja. UNESCO mencatat, hingga 20 Desember 2020, 40 negara telah menutup sementara sekolah untuk mencegah penyebaran covid-19. UNESCO mengungkapkan sembilan negara yang telah menerapkan penutupan sekolah secara lokal untuk mencegah penyebaran virus ini. berakibat pada 180 Juta pelajar juga akan ikut terpengaruh. (Wargadinata, Maimunah, Dewi & Rofiq, 2020). 
    Melihat adanya fakta ini, interaksi antara para siswa maupun guru memang mengalami perubahan dan berjalan secara viritual, dengan memanfaatkan perangkat teknologi yang ada. Dalam kurun waktu yang panjang bebagai upaya telah dilakukan untuk mensiasati keadaan. Meski dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sudah diupayakan dengan sebaik mungkin tetap saja hasil yang didapatkan masih belum sesuai harapan. Banyak faktor yang menjadi penghambat dalam kondusivitas belajar seperti kondisi rumah yang tidak terjangkau jaringan internet, kouta yang minimalis, media pembelajaran yang monoton, sulit terpantaunya perilaku mahasiswa, serta penyerapan materi pembelajaran yang tidak maksimal. Bercermin dari fakta yang dipaparkan diatas sudah seharusnya agar pendidikan mulai untuk diperhatikan lagi. Menjadikan para pembelajarnya untuk kembali bersemangat menempuh pendidikan, guna menjadikan generasi yang berintelektual tinggi. 
    Dalam rangka menekan penyebarluasan kasus covid 19. Pemerintah telah melakukan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin. Langkah ini digunakan untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Membuka kembali harapan masyarakat untuk kembali beraktivitas diluar yang dimulai dari kebiasan baru setelah pandemi menuju era new normal. Makna dari kebiasaan baru sendiri, yaitu tetap mematuhi dan mengenakan protokol kesehatan disetiap aktivitas. Adapun Penelitian ini dibuat secara kualitatif yang dilkukan dengan menyebarkan angket kuesioner berbentuk google form dan disebar kepada mahasiswa/i dilingkungan FEB UNTAN. Untuk memperoleh hasil guna mendukung terjadinya pembelajaran secara new normal dikampus.
    Dengan harapan dapat menciptakan lingkungan baru yang lebih peka terhadap sekitar dan kembali menunjang pendidikan untuk terus maju sehingga terjadi pembelajaran yang efektif dari setiap ilmu yang telah diberikan. Oleh karena itu, kami membuka peluang untuk mahasiswa khususnya yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura untuk menyuarakan aspirasinya terkait kembalinya belajar di kampus secara tatap muka, yang dirasa lebih efektif dalam memahami materi dan memberikan dampak positif kepada seluruh mahasiswa untuk mendapatkan pembelajaran secara lebih eksklusif. 

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang perkuliahan online? 
  2. Apa saja kesulitan yang dirasakan mahasiswa selama perkuliahan online? 
  3. Apa dampak positif dan negatif perkuliahan online? 

C. Tujuan Penelitian 

  1. Mengetahui pendapat mahasiswa mengenai perkuliahan online 
  2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dirasakan mahasiswa selama perkuliahan online 
  3. Mengetahui dampak positif dan negatif perkuliahan online

Kajian Teori 

    COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. COVID-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian. COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Bentuk COVID-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/ swab tenggorokan) dan digambarkan kembali bentuk COVID-19 seperti virus yang memiliki mahkota. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pasien positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia mencapai 6.575 orang per 19 April 2020. Pandemi ini menyebabkan beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas sosial lainnya. Menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat rentan dan miskin. Oleh sebab itu, pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyebaran COVID-19 serta kebijakan kebijakan yang bersifat penanggulangan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini. Kendati demikian, pelaksanaan berbagai kebijakan ini perlu dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya.
    Dilain sisi, dampak yang ditimbulkan akibat pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring. Dengan kurangnya persiapan dalam pelaksanaanya sehingga keadaan ini dapat berpengaruh terhadap efektifitas dan capaian tertentu dari proses belajar mengajar.

Batasan Masalah 

Adapun Batasan Masalah dalam penelitian ini, meliputi: 
  1. Memberikan informasi mengenai pandemic COVID-19 yang sedang terjadi pada saat ini. 
  2. Menjelaskan dampak pandemic COVID-19 terhadap KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). 
  3. Mengetahui minat para mahasiswa khusunya di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas tanjungpura mengenai perkuliahan yang dilakukan secara daring/tatap muka sesuai hasil dari data penelitian.

Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitiannya menggunakan metode studi kasus kualitatif untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, diperoleh sebanyak 82 responden dari kalangan mahasiswa/i di Universitas Tanjungpura, Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Pontianak. Untuk tujuan keberhasilan respondeden diberi inisial N1,N2,N3, dan seterusnya. Wawancara semi- terstruktur dilakukan dan daftar pertanyaan disusun untuk wawancara dikembangkan berdasarkan literatur terkait.

Pembahasan 

Dari hasil yang diperoleh yaitu sebanyak 82 responden telah menjawab pertanyaan melalui google form. Berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan bahwa terdapat 59 responden merasa kesulitan dengan metode perkuliahan secara daring. Hal ini terjadi karena adanya berbagai kendala yang dihadapi seperti jaringan tidak bagus, jadwal perkuliahan yang tidak sesuai dengan jadwal yang sebenarnya, dan yang lainnya. Kemudian secara keseluruhan responden telah mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat Virus Covid 19 melalui sumber berita yang tersebar luas di berbagai media, baik media sosial maupun media cetak dan sumber-sumber lainnya. Selanjutnya, terdapat 65 responden memilih melaksanakan kegiatan kuliah tatap muka dengan susunan yang kondusif dan produktif, karena dianggap lebih efektif dalam memahami materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen. Dan sisanya sebanyak 17 responden memilih melaksanakan kuliah secara daring, disebabkan karena adanya peningkatan kasus Covid yang terjadi di Indonesia hingga saat ini. Terdapat 78 responden yang bersedia mematuhi protokol kesehatan yang berlaku jika diadakan perkuliahan tatap muka, dan terdapat 40 responden yang bersedia kuliah tatap muka setelah ujian akhir semester. 

Kesimpulan

Dari hasil analisa jawaban yang telah diperoleh melalui penyebaran kuesioner dalam bentuk google form, dapat disimpulkan bahwa: 
  1. Para mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura, lebih dominan memilih perkuliahan tatap muka dari pada perkuliahan daring 
  2. Terdapat beberapa alasan yang disampaikan mahasiswa/i tentang pelaksanaan proses perkuliahan selama masa pandemi yaitu : kendala jaringan, tidak efektifnya proses pembelajaran, dan gangguan yang tidak terduga lainnya

Daftar Pustaka

Santaria, R. Mastura, M. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Proses Pengajaran bagi Guru dan Siswa. Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 3 (2). 1-2 
Hanoatubun Silpa.2020. Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia. EduPsyCouns Journal. 2(1).3-4 
Jaya Indah, S.2020. Mengenal Covid-19.

Lampiran

  1. Saat ini kita menggunakan sistem perkuliahan secara online, Selama perkuliahan online ini apakah anda merasa kesulitan, apabila iya jelaskan kesulitan anda! 
  2. Apakah anda mengethui bahaya covid 19 ? 
  3. Apakah anda menginginkan perkuliahan saat ini dilakukan secara online/offline ? 
  4. Apabila anda memilih perkuliahan offline, apakah anda siap untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dengan disiplin? 
  5. Apabila setelah Ujian Akhir Semester (UAS) ini perkuliahan dilakukan secara offline apakah anda siap/tidak siap






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Promosi Perusahaan terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Muslim Kota Pontianak)

Makalah Pasar dan Harga dalam Ekonomi Islam