Transformasi Ekonomi Syariah Indonesia: Sinergi Pertumbuhan Keuangan, Industri Halal, dan Digitalisasi



 

https://www.emitennews.com/news/aset-keuangan-syariah-2024-capai-rp9927-triliun-setara-45-persen-pdb?utm_source

Industri keuangan syariah Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang solid pada tahun 2024 dengan total aset mencapai sekitar Rp 9.927 triliun, setara dengan 45% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Meskipun laju pertumbuhan menurun dari 22% pada tahun 2023 menjadi 11,8% pada tahun 2024, sektor ini tetap menunjukkan perkembangan positif sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional. Pertumbuhan ini didukung oleh berbagai subsektor seperti pasar modal syariah, perbankan syariah, dan industri keuangan non-bank syariah yang mengalami peningkatan signifikan. 

https://www.emitennews.com/news/aset-keuangan-syariah-2024-capai-rp9927-triliun-setara-45-persen-pdb?utm_source

Di sektor perbankan syariah, total aset mencapai sekitar Rp 980,3 triliun dengan pertumbuhan aset sebesar 9,9% secara tahunan pada tahun 2024. Pangsa pasar perbankan syariah juga meningkat menjadi 7,72%, menunjukkan penerimaan masyarakat yang semakin positif terhadap produk syariah. Pertumbuhan pembiayaan sektor riil perbankan syariah tahun 2023 mencapai sekitar 15,8%, lebih tinggi dari pertumbuhan sektor riil umum, yang menandakan peran strategis perbankan syariah dalam mendukung perekonomian riil Indonesia. 

https://mui.or.id/baca/berita/ojk-ekonomi-syariah-indonesia-mengalami-pertumbuhan-pesat?utm_source

Pertumbuhan ekonomi syariah secara keseluruhan sangat didorong oleh sektor rantai nilai halal, yang mencakup makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim. Sektor ini memberikan hampir 23% kontribusi terhadap perekonomian nasional dan terus menunjukkan tren positif. Dengan berkembangnya industri halal, UMKM dan pelaku usaha di sektor ini mendapat peluang besar untuk tumbuh dan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. 

https://www.emitennews.com/news/kontribusi-ekonomi-syariah-indonesia-masih-di-bawah-10-persen?utm_source

Meski demikian, pangsa pasar perbankan syariah masih tergolong kecil, sekitar 6,7% hingga 7,7%, sehingga ruang untuk ekspansi masih terbuka lebar. Hal ini menjadi catatan penting bagi UMKM dan startup yang berkecimpung di segmen halal dan syariah, terutama jika mereka mampu memanfaatkan digitalisasi dan inovasi sebagai pendorong pertumbuhan. Digitalisasi keuangan syariah seperti fintech syariah dan e-commerce halal dapat memperluas akses pasar dan mempermudah pembiayaan, yang sangat penting untuk inkubasi usaha dan penetrasi pasar yang lebih luas. 
Oleh karena itu, bagi UMKM dan startup yang ingin berkontribusi dalam ekonomi syariah, kunci utama adalah menggabungkan nilai-nilai syariah dan prinsip halal dengan teknologi digital dan inovasi. Pendekatan ini tidak hanya membuka peluang bisnis baru tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Pemerintah dan lembaga terkait pun terus mendukung pengembangan ini melalui program literasi, pembiayaan, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang fokus pada kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. 

Sumber:
https://www.emitennews.com/news/aset-keuangan-syariah-2024-capai-rp9927-triliun-setara-45-persen-pdb?utm_source 

https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Kinerja-Positif-Perbankan-Syariah-2024.aspx

https://kneks.go.id/berita/662/pleno-kneks-2024-ekonomi-syariah-kekuatan-baru-menuju-indonesia-emas-2045?category=3

https://finansial.bisnis.com/read/20241111/231/1815096/pangsa-pasar-masih-mini-ojk-ungkap-kondisi-bank-syariah-saat-bsi-mendominasi#goog_rewarded


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

EIGOV (Ekonomi Islam Goes to Village) Ke-V